Orang-Orang Pintar Asal Indonesia

Negara kita Indonesia tercinta ini meskiun hanyalah sebuah negara berkembang namun menyimpan sumber daya manusia yang bekualitas loh. Berikut ini orang-orang pintar asal Indonesia.

1.      March Boedihardjo : Mahasiswa Termuda Keturunan Indonesia


Bocah asal Indonesia, March Boedihardjo mencatatkan dirinya sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hong Kong (HKBU). March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika. Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untukya dalam jangka waktu penyelesaian lima tahun. Ketika ditanya tentang cara adaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yan lebih tua darinya. March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu dua tahun mnjalani pendidikan setingkat SMA itu. Hasilnya, dia mendpat dua nila A untuk mata pelajaran matematika dan B untuk statistik. Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA)., ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut.

2.      Prof. Nelson Tansu, PHD : Pakar Teknologi Nano


Pria kelahiran 20 Oktober 1997 ini adalah seorang yang jenius. Fkusnya adalah bidang eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano. Teknologi nano adalah kunci perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seluruh orang di dunia, bertopang pada anak-anak muda brilian seperti Nelson. Nelson mampu memberdayakan Sinar Laser dengan listrik super hemat. Sementara Sinar Laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt.
Penemuan-penemuannya bisa membuat lebih murah banyak hal. Tak mengherankan bila pada bulan Mei lalu, di usia yang belum genap 32 tahun, Nelson diangkat sebagai profesor di Universitar Lehigh. Itu setelah memecahkan rekor menjadi asisten profesor termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor pada usia 26 tahun. Mudah bagi anak muda seperti Nelson ini bila ingin menjadi warga negara Amerika, namun Nelson tidak ingin karena di masih mencintai negara asalnya yaitu Indonesia. Nelson bercerita, sampai kini ia getol merekrut mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S2 dan S3 di Lehigh. Ia masih memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia

3.      Muhammad Arief Budiman : Merah Putih di St. Louis


Di sebuah ruang kerja di kompleks Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di neger itu, seorang lelaki asal Jawa berwajah “dagadu” sebab senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya kerap terlihat sedang shalat. Anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion. Jabatannya adalah kepala Library Teknologies Group. Menurut Business Week, ia merupakan salah satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu. Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini bakal makin sentral di masa depan dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutuhan pangan dunia. Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga terkenal di antara sejawatnya di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmunya tersebut menjadi anggota American Society for Plants Biologists dan ini lebih bergengsi baginya karena ia ahli genetika tanaman American Association for Cancer Research.

4.      Prof. Dr. Khoirul Anwar : Penemu Jaringan 4G


Wong ndeso asal Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kediri, Jawa Timur itu dia kini menjadi ilmuwan top di Jepang, memegang dua paten penting di bidang telekomunikasi. Dunia mengaguminya. Para ilmuwan dunia berkhidmat ketika pada paten pertamanya Khoirul bersama koleganya merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi telepon seluler.
Prof. Dr. Khoirul Anwar adalah penemu dan mematenkan penemuannya yaitu sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang warga negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang. Dunia memujinya, Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada tahun 2007.

5.      Dr. Warsito P. Taruno. : Aku Pulang “Berjuang” dan Aku Menang


Dr. Warsito P. Taruno, pendiri dan pemilik Edwar Technology. Belasan tahun belajar di luar negeri tanpa bantuan pemerintah, penelitiannya berhasil di tanah air. Robot itu bernama Sona CTx001. Robot yang dibekali dua lengan itu sedang memindai tabung gas sepanjang 2 meter. Di bagan atas robot, layar laptop menampilkan grafik hasil pemindaian. Selasa dua pekan lalu itu, robot Sona buatan Ctech Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology sedang diuji coba. Alat ini sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang, pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta.
Perusahaan migas Petronas, kata Warsito, tertarik kpada alat buatannya., Selain Sona, Edwar Technology mendapat pesanan dari Departeme Energi Amerika Serikat. Nilai pesanan lumayan besar, US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar. Bahkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi pemindai atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) temuan warsito.

EVCT adalah satu-satunya teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar dinding seperti pada pesawat ulang alik. Teknologi ECVT bermula tugas akhir Warsito ketika menjadi mahasiswa S1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang pada tahun 1991. Ketika itu pria kelahiran Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu “melihat” tembus dinding reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang opaque (tak tembus cahaya)