Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Olahraga


Hampir semua menyadari bahwa kesehatan tubuh itu sangat penting. Selain memakan makanan yang bergizi seimbang olahraga juga menjadi suatu kebutuhan agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit. Namun, banyak beredar anggapan atau mitos-mitos di masyarakat seputar olahraga yang
kadang membingungkan. Seperti misalnya, benarkah olahraga tidak boleh dilakukan di malam hari atau juga memang benar bahwa olahraga itu menyehatkan. Lalu mengapa pernah terjadi kasus orang meninggal saat atau setelah olahraga. Agar tidak menjadi simpang siur dan tidak membuat ragu untuk melakukan aktivitas olahraga yang menyehatkan.


Berikut fakta dan mitos seputar olahraga.

1.      Saat pertama kali berolahraga keesokan harinya badan  terasa pegal
Benarkah saat pertama kali melakukan olahraga, keesokan harinya badan akan terasa pegal-pegal? Faktanya, tidak selalu demikian. Sebab, pegalnya tubuh seseorang setelah berolahraga itu disebabkan olahraganya berlebihan, jika olahraga dilakukan sesuai porsi tentu badan tidak akan pegal meskipun orang tersebut baru pertama kali berolahraga. Orang yang lama tidak berolahraga atau baru pertama kali melakukan olahraga memiliki otot yang masih lembek, jika dipaksa olahraga terlalu keras maka otot akan tersentak menyebabkan trauma. Itulah yang membuat badan terasa pegal keesokan harinya. Jadi, anggapan tersebut adalah mitos.

2.      Dilarang mandi setelah berolahraga
Benarkah langsung mandi setelah olahraga dilarang? Faktanya benar, meskipun sedang terburu-buru, mandi langsug setelah berolahraga sangatlah tidak dianjurkan sebaiknya tunggulah sampai keringat kering sepenuhnya. Sebab, saat berkeringat pori-pori kulit sedang melebar dan suhu tubuh meningkat. Jika suhu tubuh turun drastis saat Anda langsung mandi tubuh akan merespon akan segera menaikkan suhu tubuh. Maka, akan timbulah demam tinggi, jangka waktu demam yang terjadi bisa lama atau bisa juga sebentar. Mandi ketika badan masih berkeringat juga akan membuat panas dalam tubuh tidak keluar dan mengganggu kelenjar keringat. Kondisi ini nanti memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah. Hal ini pula yang terjadi juga pada orang yang sering mandi air hangat. Meskipun demikian bukan berarti anda tidak boleh mandi setelah berolahraga. Setelah keringat di tubuh mengering segeralah mandi agar tubuh kembali segar dan kuman yang menempel di tubuh hilang. Hal ini adalah fakta.

3.      Lari sambil memakai jaket di siang hari dapat membuat berat badan cepat turun
Benarkah lari sambil memakai jaket di siang hari dapat membuat berat badan cepat turun? Faktaya, udara siang hari memang lebih mudah berkeringat dan jaket akan membuat tubuh semakin panas. Tapi yang hilang bukan lemak melainkan cairan tubuh. Kebiasaan ini akan membuat organ tubuh lain seperti, jantung dan ginjal akan terganggu. Karena kekurangan cairan membuat darah menjadi mengental. Jantung dan ginjal juga bekerja lebih keras memompa dan menyaring darah.
Jadi, anggapan tersebut ternyata mitos.

4.      Olahraga tidak boleh dilakukan pada malam hari
Benarkah olahraga tidak boleh dilakukan di malam hari? Pada masa sekarang banyak orang yang merasa tidak memiliki banyak waktu karena jadwal yang padat dari pagi hingga petang. Oleh karena itu, banyak orang yang meluangkan waktu untuk berolahraga di malam hari setelah beraktivitas seharian. Namun, banyak orang yang beranggapan bahwa olahraga itu tidak baik dilakukan di malam hari dengan alasan akan membuat sulit tidur, rentan sakit dan masuk angin atau akan membuat seseorang mudah lapar. Benarkah demikian? Faktanya, memang benar olahraga di pagi hari memang tepat dan sangat dianjurkan karena selain membuat tubuh sehat juga dapat mendongkrak semangat untuk beraktivitas. Namun, jika tidak sempat berolahraga di malam hari juga merupakan hal yang sah-sah saja. Agar tidak membuat sulit tidur dan mudah lapar di malam hari pilihlah jenis olahraga yang tidak terlalu berat atau hindari porsi olahraga yang berlebihan. Olahraga yang terlalu berat atau berlebihan akan membuat denyut jantung berdetak lebih cepat, suhu tubuh meningkat dan banyak mengeluarkan keringat sehingga menjadi sulit tidur.  Terkadang tanpa disadari saat sulit tidur kita juga akan lebih memilih untuk ngemil ataun mengkonsumsi makanan berat. Ternyata, anggapan itu mitos.

5.      Angkat beban dapat membuat badan perempuan menjadi kekar
Benarkah anggapan jika olahraga angkat beban tidak dianjurkan bagi perempuan karena bisa membuat badan menjadi kekar. Ternyata salah, yang membuat badan jadi kekar adalah hormon testoteron dan hormon tersebut jarang dimiliki oleh perempuan. Yang terjadi pada perempuan jika berlatih beban adalah masa ototnya akan bertambah sehingga yang terlihat adalah tubuh padat dan kencang. Jadi, sebenarnya wanita tidak harus menghindari olahraga satu ini kalaupun ada wanita yang memiliki otot seperti wanita dipastikan karena pengaruh luar misalnya mengkonsumsi hormon testoteron. Ternyata hal itu mitos.

6.      Jika berhenti olahraga, otot tubuh akan berubah menjadi lemak
Ada anggapan jika seseorang berhenti olahraga maka ototnya akan berubah menjadi lemak dan tubuhnya akan melar dua kali lipat dari sebelum berolahraga. Benarkah demikian? Faktanya tidak demikian, ketika Anda berhenti berolahraga masa otot akan lembek atau kendur seperti sebelum berolahraga saat otot lembek, kendur atau mengecil tingkat pembakaran kalori menjadi berkuarang. Jika kebiasaan makan anda masih sama saat Anda rajin berolahraga. Maka hal ini akan membuat Anda berpotensi menjadikan gemuk awalnya hal ini tidak berdampak banyak pada angka timbangan karena peningkatan lemak menggantikan masa otot yang mengecil maka angka di timbangan akan bertambah dan muncul gumpalan-gumpalan berupa lemak. Tetapi hal itu bukan berarti otot berubah menjadi lemak sebab lemak dan otot sangat berbeda dan mempunyai fungsi yang berbeda pula.

7.      Olarahraga dapat menyebabkan seseorang meninggal terkena serangan jnntung

Olahraga dilakukan agar tubuh tetap sehat dan bugar. Lalu mengapa pernah terjadi kasus orang yang meninggal terkena serangan jantung saat atau setelah beolahraga. Dikutip dari L-Men.com Dr. Dicky Hanafi spesialis jantung dan pembuluh darah menjelaskan bahwa seseorang bisa saja terkena serangan jantung saat berolahraga apabila dirinya memiliki bibit penyaki jantung seperti penyumbatan arteri koroner atau penebalan dinding jantung, biasanya seseorang tidak menyadari hal tersebut sehingga akhirnya ketika berolahraga terutama yang berlebihan janting memompa oksigen lebih keras. Pada kondisi tersebut seringkali jantung berhenti namun bukan olahraga yang harus disalahkan atas kejadian ini. Sebab olahraga tetap penting dilakukan asalkan tidak berlebihan. Dilansir dari sciencedaily.com berdasarkan penelitian dari yayasan jantung dan stroke di Kanada menemukan hanya 9% kasus serangan jantung pada orang dewasa yang terjadi setelah olahraga. Jauh lebih langka dibandingkan kasus serangan jantung di rumah mencapai 72%. Penelitian lebih jauh menemukan resiko terkena serang jantung akibat olahraga keras lebih mungkin menimpa orang yang tidak rutin berolahraga. Penelitian lainnya menemukan bahwa orang-orang yang terkena serangan jantung saat atau setelah olahraga 3 kali lebih mungkin untuk bertahan hidup setelah serangan jantung dibandingkan mereka mengalami serangan jantung saat tidak berolahraga. Krena itu bila ada orang yang menakut-nakuti anda bahwa sering berolahraga dapat menyebabkan serangan jantung katakan bahwa Anda justru melindungi jantung Anda dengan berolahraga. Namun, tentu saja pilihlah olahraga yang tidak terlalu berat dan sesuaikan dengan kemampuan tubuh Anda.
Latest