Penemuan Orang Indonesia-Negara Indonesia tercinta kita ini meskipun hanyalah sebuah negara
berkembang namun menyimpan sumber daya manusia yang bekualitas.
Terbukti dari belakangan ini banyak orang-orang Indonesia yang memperlihatkan dirinya sebagai sang penemu di mata dunia dari hasil kerja kerasnya selama ini yang membuahkan hasil sebuah penemuan di berbagai bidang, baik itu dibidang teknologi, astronomi dan lain sebagainya. Berikut ini adalah 4 orang penemu asal Indonesia.
Terbukti dari belakangan ini banyak orang-orang Indonesia yang memperlihatkan dirinya sebagai sang penemu di mata dunia dari hasil kerja kerasnya selama ini yang membuahkan hasil sebuah penemuan di berbagai bidang, baik itu dibidang teknologi, astronomi dan lain sebagainya. Berikut ini adalah 4 orang penemu asal Indonesia.
1.
Prof. Nelson
Tansu, PHD : Sinar Laser Dengan Listrik Super Hemat
Pria kelahiran
20 Oktober 1997 ini adalah seorang yang jenius. Fokusnya adalah bidang
eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano. Teknologi nano adalah kunci
perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika
yang mempengaruhi kehidupan orang-orang dalam sehari-hari di seluruh dunia. Nelson
mampu memberdayakan Sinar Laser dengan listrik super hemat. Sementara Sinar
Laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt.
Penemuan-penemuannya
ini bisa membuat lebih murah banyak hal. Tak mengherankan bila pada bulan Mei
lalu, di usia yang belum genap 32 tahun, Nelson diangkat sebagai profesor di
Universitar Lehigh. Itu setelah memecahkan rekor menjadi asisten profesor
termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor
pada usia 26 tahun. Mudah bagi anak muda seperti Nelson ini bila ingin menjadi
warga negara Amerika, namun Nelson tidak ingin karena di masih mencintai negara
asalnya yaitu Indonesia. Nelson bercerita, sampai kini ia getol merekrut
mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S2 dan S3 di Lehigh. Ia masih
memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di
Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia
2.
Prof. Dr.
Khoirul Anwar : Penemu Jaringan 4G
Wong ndeso
kelahiran 1978 asal Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kediri, Jawa
Timur itu kini menjadi ilmuwan ternama di Jepang, ia memegang dua paten penting
di bidang teknologi telekomunikasi. Dunia mengakui hasil penemuannya tersebut.
Para ilmuwan dunia terkagum ketika pada paten pertamanya Khoirul Anwar bersama
koleganya merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi telepon seluler.
Prof. Dr.
Khoirul Anwar adalah penemu dan mematenkan hasil penemuannya yaitu sistem
telekomunikasi 4G (Fourth-Generation Technology) berbasis OFDM (Orthogonal
Frequency Division Multiplexing). Penemu tersebut adalah seorang warga negara
Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang. Dunia memuji
penemuannya tersebut, Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi
Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada tahun 2007.
Pria lulusan
dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung dengan cum laude di
tahun 2000. Meraih gelar master dan doktor dari Nara Institute of Science and
Technology (NAIST) pada tahun 2005 dan 2008. Ia juga menerima IEEE Best Student
Paper award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, California, USA.
Berkat
penemuannya tersebut banyak perusahaan-perusahaan elektronik di dunia yang
menggunakan hasil penemuannya, jaringan 4G.
Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada
standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan
pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan pita
lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, seperti telepon pintar dan
laptop menggunakan modem USB dan teknologi ini telah dipatenkan di Jepang dan global olehnya.
3.
Dr. Warsito P.
Taruno : Robot Sona CTx001
Dr. Warsito P.
Taruno lahir di Karanganyar, 15 Mei 1967, merupakan
pendiri Edwar Technology. Belasan tahun belajar di luar negeri, penelitiannya
berhasil membuahkan penemuan di tanah air. Hasil penemuan tersebut berbuah
robot bernama Sona CTx001. Robot yang dibekali dua lengan tersebut dapat
memindai tabung gas sepanjang 2 meter. Di bagian atas robot, layar laptop
menampilkan grafik hasil pemindaian. Beberapa waktu lalu, robot Sona buatan
Ctech Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology
dilakukan uji coba. Setelah uji coba tersebut ternyata robot Sona ini
menununjukkan hasil yang memuaskan.
Hingga alat ini
sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang, pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta.
“Perusahaan migas Petronas tertarik kepada alat buatannya” kata Warsito. Edwar
Technology juga mendapatkan pesanan dari Departemen Energi Amerika Serikat.
Nilai pesanan lumayan besar, US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar. Bahkan Badan
Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi pemindai atau Electrical
Capacitance Volume Tomography (ECVT) temuan Warsito.
EVCT adalah
satu-satunya teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke
luar dinding seperti pada pesawat ulang alik. Teknologi ECVT bermula tugas
akhir Warsito ketika menjadi mahasiswa S1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang pada tahun 1991. Ketika itu pria kelahiran
Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu “melihat” tembus dinding
reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang opaque (tak tembus cahaya)
4.
Johny Setiawan,
PH.D : Penemu Planet dan Bintang Baru
Johny Setiawan
astronom asal Indonesia membuat dunia tercengang dengan penemuan planet pertama
yang mengelilingi bintang Baru TW Hydrae. Penemuannya ini sangatlah spektakuler
karena dari 270 planet telah ditemukan oleh para astronom luar negeri dalam
kurun waktu 12 tahun terakhir, tak satu pun planet yang muncul dari bintang
muda. Johny yang memimpin tim penelitian di Max Planck Institue for Astronomi
(MPIA), Heidelberg, Jerman itu menemukan sebuah penemuan yang mencengangkan
dengan dua penemuan yaitu planet pertama yang disebut planet TW Hydrae b dan
bintang Baru TW Hydrae dengan
menggunakan teleskop Spektograf F EROS sepanjang 2,2 meter di La Silla
Observatory, Chile.
Sebagai warga negara Indonesia yang cinta akan karya anak bangsa sudah selayaknya kita harus menghargai dan mengapresiasi hasil temuan-temuan para anak bangsa, agar semakin banyak anak-anak bangsa yang tergerak untuk melakukan penelitian yang akhirnya menjadi sebuah penemuan baru yang berarti bagi dunia. Karena kitalah bagian dari bangsa ini yang akan menghargai dan mengapresiasinya, kalau bukan kita siapa lagi jangan tunggu sampai bangsa lain yang merebut simpati para anak-anak bangsa tersebut karena mereka kurang dihargai dan diapresiasi. Dari hasil penemuannya tersebut semoga bermanfaat bagi kehidupan dunia, sehingga hasil dari temuan-temuan anak bangsa tersebut dapat mengharumkan bendera “Merah Putih” di penjuru dunia. Dari sinilah Garuda akan bangkit dari tidur lamanya dan mendapatkan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat merubah Indonesia menjadi negara maju. Di samping itu masih banyak penemu-penemu lainnya dari negeri tercinta kita ini.
Sekian dan
terima kasih dari saya telah membaca artikel 4 orang penemu asal Indonesia. Tunggu
artikel berikutnya...!
"Berbanggalah
terhadap hasil temuan anak-anak bangsa."